|
True to Your Heart |
Sunday, February 27, 2005 |
Membuat pengakuan memang tidak pernah mudah... tapi setelah itu dilakukan, tentulah melegakan hati (sekalipun pada prosesnya kita harus tersakiti / menyakiti terlebih dahulu). Pengakuan akan semakin sulit dilakukan apabila kita harus mengakui pada seseorang (yg sebenarnya TIDAK INGIN kita jadikan sebagai obyek kebencian), bahwa kita (pernah) membencinya...
Bagiku, benci dan tidak suka adalah 2 hal yang berbeda. Benci memiliki tingkat ketidaksukaan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tidak suka. Seingatku, seumur-umur... aku baru 3 kali membenci orang (cieehh... inget nich yee!!) Itupun tidak semuanya kuakui secara gamblang dan frontal kepada orang yang bersangkutan =p
Keadaanku yang sangat fluktuatif akhir-akhir ini memang memungkinkanku untuk merasakan hal-hal yang tidak pernah (atau jarang...) kurasakan sebelumnya. Benci itu salah satu rasa yang hinggap di hati. Sekalipun hanya "berlabuh" selama beberapa saat, aku benar-benar sempat merasakan hal itu.
Aku rasa.. aku hanya mengikuti kata hatiku. Sekalipun itu berarti aku harus membuat orang lain tersakiti. Well, at least I was being honest to my self (and also to him...) Aku nggak menyesalinya kouq.. Feeling soo bad sich udah pasti.. Tapi setidaknya aku bersikap jujur...
Sekalipun sakit di hati tidak (atau lebih tepatnya belum..) tersembuhkan 100%, aku lebih lega sekarang...
(Blue Star, please don't hate me for what I've said...)
| |
|
posted by true blue @ 00:14 |
|
|
Semua rasa!!! |
Friday, February 25, 2005 |
Aku benar-benar gak tahu lagi seperti apa rasaku saat ini. Semuanya seakan bercampur jadi satu. Sedih, marah, sakit, hati, kesel, kecewa......... pokoqnya semuanya bercampur dalam hati bak adonan kue! Pengen banget marah-marah, tapi entah kenapa... gak bisa!! Kalau sudah seperti ini, aku jadi banyak bengong dan diem. Jadi males ngapa-ngapain.... Aku marah... kecewa (amat sangat)... sedih (bukan main)... sakit hati (banget)... Tapi tetep aja gak tahu gimana dan kepada siapa semuanya harus ditumpahkan =( Everything seems to be very chaotic... Aku yakin dia tahu... Tapi aku gak bisa menumpahkan semua rasa ini padanya... Tiap kali berada di hadapannya, entah kenapa.. mulut ini jadi terkunci rapat. Serba salah... merasa nggak berhak... nggak mau membebani... nggak mau egois... HhHhhHhhh!!! Aku bingung...
|
|
|
posted by true blue @ 21:47 |
|
|
See You in 2 Years! |
|
Perpisahan memang tidak pernah menyenangkan, sekalipun itu dilakukan demi kebaikan di masa depan. Yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa dan berharap agar semuanya baik-baik saja. Kepergian seorang teman untuk melanjutkan studi di Aussie memang menyedihkan. Terlebih lagi bila teman itu adalah teman yang mampu membuat semua orang tertawa. Well, aku hanya berharap dia berhasil meraih impian hidupnya... Tods, belajar yang baik yee... We'll be missing you... See you in 2 years! =)
| |
|
posted by true blue @ 13:09 |
|
|
Just Want You to Know |
Thursday, February 24, 2005 |
Ku hanya ingin melihatmu tersenyum... Tapi mungkin caraku yang salah. Kadang ku berpikir 'tuk benci dirimu, tapi tak sanggup ku lakukan. Jujur... kau torehkan luka yang dalam di asa, raga, dan jiwa. Tapi bukan berarti itu tak termaafkan. Ku hanya butuh waktu 'tuk sembuhkan lukaku...
| |
|
posted by true blue @ 07:57 |
|
|
MAAF... |
|
Kamu boleh bosan dengan kata ini Boleh juga marah bila memang kamu mau Tapi ku tak kan berhenti Dengan apa yang ku ucap
MAAF... 'tuk semua egois di hati MAAF... 'tuk tak bisa kontrol rasaku MAAF... karena ku telah bebani kamu MAAF... ku selalu buatmu mendidih
Tak pernah terpikir 'tuk sedihkan hatimu Tak juga 'tuk buatmu membenci Tapi sungguh... Ku sendiri tak tahu bagaimana harus bertindak
Tak ingin ku disalahkan Atas apa yang ada di asa Tak ingin ku dibenci Atas apa yang ada dalam nurani
Atas apa yang pernah ada... Atas apa yang ada... Atas apa yang akan ada... Ku memohon MAAF darimu...
| |
|
posted by true blue @ 07:37 |
|
|
Sedikit Lebih Jernih |
Tuesday, February 22, 2005 |
Perbincangan dengan seorang teman kemarin malam, membuatku sedikit lebih lega dan tenang saat ini. Entah kenapa... ia sanggup membuatku berpikir lebih jernih. Kalau sebelumnya hati & pikiranku mengalami chaos yang luar biasa, saat ini... aku sedikit lebih bisa mengontrol keduanya...
Saking banyaknya yang kita bicarakan, aku jadi tak begitu ingat apa saja yang ia katakan padaku. Tapi, satu hal yang sampai saat ini menyangkut di ingatan... "Pluk, lo hanya perlu untuk sedikit membelokkan jalan lo..."
Aku rasa dia ada benarnya.. Ada kalanya kita terlalu berpikir idealis tentang segalanya. Tapi ada kalanya kita perlu sedikit membelokkan jalan kita untuk membuat hidup lebih baik. Menurutnya, selama ini aku terlalu berpikir di jalanku. Makanya, sekarang semuanya jadi riweuh sendiri.. Entah kenapa (lagi...) semua yang ia katakan benar-benar ku cerna... Dan lagi-lagi... entah kenapa, hati dan pikiranku sedikit lebih jernih karenanya...
(Thank's a lot, friend...)
| |
|
posted by true blue @ 10:54 |
|
|
Biarkan... |
|
Ada lega di hati Saat kau tiada Tapi ku tahu... Ku 'kan mencari...
Ada senyum tersimpul Saat kau ada Tapi ku tahu... Ku 'kan coba 'tuk tak lihatmu
Tiadamu membuat hati mencari Adamu membuat asa merintih Tak dapat kulaku apapun... Selain mencoba jalani keduanya
Jangan rasa hati terbebani Karena sungguh... bukan itu maksud hatiku Biarkan semua berjalan Dan waktu yang menyembuhkan...
| |
|
posted by true blue @ 10:41 |
|
|
Something Interesting to Think About... |
Saturday, February 19, 2005 |
Hidupku dapat dikata sangat fluktuatif. Sekecil apa pun, pasti adaaa... saja yang membuat hati seperti ombak. Tapi entah kenapa, justru ku semakin terbiasa karenanya (gak tahu dech keadaan kayaq gini baik / nggak...) Ibarat karang yang selalu diserang ombak, mungkin seperti itu lah aku saat ini. Kelihatan tegar di luar, tapi sangat rapuh di dalam... =(
Ku akui, hidup saat ini sedikit sulit untuk kujalani. Kehilangan sesuatu yang sangat (mungkin amat..) bernilai memang tak pernah mudah. Belum lagi proses penyembuhan dari kehilangan itu. Meskipun demikian... ku tetap berterima kasih atas apa yang ada saat ini. Tahu dounk terima kasihnya kepada siapa?? Kendati hidup ini sulit, ku tahu Dia telah merencanakan semuanya dengan baik untukku.
Ku berterima kasih, bahwa pada saat-saat sulit seperti ini, masih ada hal-hal indah lain yang Dia ciptakan untukku. Ibaratnya Yin dan Yang, seperti itu lah hidup yang Dia ciptakan untukku (dan juga bagi semua orang tentunya!) Ku masih punya keluarga yang mencintai (separah apa pun kesalahanku) dan teman-teman yang selalu menghibur. Dua hal ini seakan menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupku (dan mungkin juga hidup semua orang...)
Entah kenapa, akhir-akhir ini... ku seperti dipertemukan kembali dengan teman-teman yang hilang. Ini salah satu tanda bahwa Dia sangat baiiikkk.... Salah seorang teman yang hilang itu, ku temukan kembali dalam suasana yang sebenarnya sangat kelabu (bukan untukku, tapi untuk salah seorang teman yang telah membawa perubahan untukku..) Tak ku sangka, ia masih mau berbagi denganku. Seorang teman lain yang kutemukan kembali, kutemukan saat ia kembali menelponku untuk bertemu. Ada pula teman lain yang kutemukan kembali dalam keadaan yang sama kelabunya denganku...
Keadaan ini benar-benar bukti dari adanya keadilan yang Dia ciptakan untuk semua. Ku selalu yakin, bahwa di balik gelapnya malam..akan selalu ada bintang dan bulan yang menyinari... (Blue Star, hope you'll soon find the signs you've been looking for. In the mean time, just be sure that life is beautiful...)
| |
|
posted by true blue @ 19:51 |
|
|
Cari Tandamu! |
|
Tak suka ku lihat mu berlinang Tak suka ku lihat mu merunduk Tak suka ku lihat mu kelabu
Hidup ini layaknya hitam dan putih Ada kala kau tersenyum Ada kala kau meringis
Jangan kau rasa kau tiada Jangan pula kau rasa kau bukan apa-apa Karena untuk ku... Kau sangatlah berharga
Mungkin ini tak cukup 'tuk legakan relungmu Tapi ku ingin kau tahu... Di mataku... Kau bukanlah tiada
Teruslah cari tandamu 'Tuk buktikan bahwa kau ada Dan kapan pun kau butuh... Ku kan selalu mengulur tanganku
| |
|
posted by true blue @ 18:40 |
|
|
Janjiku Untukmu |
|
Sakit di asa hanya ku yang tahu Perih di jiwa hanya ku yang rasa Nyeri di raga hanya ku yang sadari Pun rasa yang ada di hati
Ku tahu kau harus pergi Kendati rasa itu masih ada Ku tahu ku harus rela Kendati masih tak tahu caranya
Ku pegang teguh katamu Bahwa kau kan tetap bersinar Bahwa kau kan selalu ada Walau dengan bentuk yang berbeda
Rasa ini kan selalu ada Ku simpan di lubuk ragaku Dengan kotak biru berbentuk hati... Dan berisikan Bintang Biru di dalamnya
|
|
|
posted by true blue @ 18:24 |
|
|
"Thank's..You just made my day" |
Thursday, February 17, 2005 |
Di siang yg terik kemarin, aku janjian dengan seorang teman di FISIP. Sudah cukup lama kami tak bertemu. Setelah bertemu dengannya, baru ku tahu bahwa hari itu adalah hari yang tidak terlalu baik untuknya. Well, sbg seorang teman yang baik...aku berusaha menghibur dengan mengajaknya tertawa (sekalipun aku sendiri tak bisa tertawa dengan tulus..) Hampir 45 menit kami berbagi cerita sebelum akhirnya ia harus pulang. Sebelum pamit, ia mengatakan hal ini padaku, "Thank's..You just made my day, Pluk.." Andai saja ia tahu..bahwa hari itu aku juga sama "gak jelasnya" dengan dia. Susah sekali rasanya untuk bisa tersenyum dan tertawa secara tulus. Hhh..andai saja ia tak mengatakan 1 kalimat itu, mungkin hariku kemarin akan tetap "kelabu" sampai bulan digantikan mentari. Andai saja ia tahu..hariku juga menjadi lebih baik karenanya. "Thank's..You just made my day.."' Satu hal lagi yang membuat hariku lebih baik kemarin... SMS dari seseorang yang sebenarnya tak ku sangka akan SMS.. (Bintang Biru, where ever you are..Thank's..you just made my day yesterday..) | |
|
posted by true blue @ 13:58 |
|
|
Ingin |
Tuesday, February 15, 2005 |
Ada kala raga ini beriak... ada kala raga ini bak aliran sungai yang tenang. Tak tahu asa ini apa yang dirasa. Tak tahu pula jiwa ini apa yang diingin. Raga dan asa ini bagai terbelenggu di balik jeruji. Ingin raga berontak atas apa yang ada. Ingin asa berlinang atas apa yang tiada. Ingin jiwa meledak pada yang ada atas semua yang terjadi. Ingin pula rela atas apa yang harus dilalui. Saat ini jiwa ini melayang. Inginkan Bintang Biru 'tuk pancarkan sinarnya... walau dari kejauhan. Saat ini asa ini berangan... adakah Bintang Biru lintaskan pikirnya tentang ku?
| |
|
posted by true blue @ 21:26 |
|
|
The V-Day |
Monday, February 14, 2005 |
What do you guys think about Valentine's Day? Mmhh... Seiring dengan berjalannya waktu, aku menjadi tidak begitu peduli dengan 14 Februari. Padahal... waktu masih SMU, aku gak pernah absen untuk memberikan kartu & ucapan selamat kepada orang-orang terdekat. Gak cuman pacar, tapi juga teman, sahabat, dan keluarga.
Saat ini, aku lebih melihatnya sebagai hari yang sama saja dengan hari-hari lainnya. 'Toh 14 Februari bisa (dan mungkin seharusnya) dirasakan setiap saat dan di mana saja. Aku gak membenci 14 Februari, hanya saja... pola pikirku mulai berubah tentang tanggal yang satu itu.
Mungkin... pengalaman hidup dan cinta yang ku alami selama ini yang membuatku seperti ini... Tapi apa pun itu, aku tak menyesalinya koq! Anyway, sekalipun gak terlalu peduli, aku tetap mau ngucapin... Happy Valentine's Day, guys. Keep spreading the love to everyone...
| |
|
posted by true blue @ 10:32 |
|
|
I Know I'm Not Alone |
|
I know I'm not alone... Please accept my deepest apology if you ever thought that I thought I was alone. I just want you to know... that I know I'm not alone. Coz deep inside... I know you're also hurt... Keep on shining, my Blue Star... | |
|
posted by true blue @ 10:13 |
|
|
Mereka, Kamu, dan Aku |
Saturday, February 12, 2005 |
Ku lakukan ini bukan untukku Tapi untuk mereka... Dan juga untukmu...
Tak sanggup ku torehkan panah di hati... Bukan hatiku.. Tapi mereka Dan juga kamu
Kendati sakit... Ku tahu ini (terpaksa) ku lakukan Kendati perih... Ku tahu ini (terpaksa) ku lalui
Mulut ini memang tak terbuka Tapi ku harap asamu tahu Ku lakukan ini untuk mereka... Dan juga untukmu...
|
|
|
posted by true blue @ 17:38 |
|
|
Tidurmu |
|
Tersenyum raga lihat tidurmu Tersenyum asa saksikan damaimu Ingin ku berbicara banyak Tapi hati ini tak sanggup bangunkanmu
Dalam lelap pun kau bersinar Warnai gelapnya hati Sinari gelapnya jiwa
Gejolak asa yang sedari tadi bergemuruh Berdamai dengan sendirinya Dan entah kenapa... Ku nikmati rasa ini
|
|
|
posted by true blue @ 17:26 |
|
|
Untuk Bundaku... |
Thursday, February 10, 2005 |
Ku tahu ku terkesan tak peduli. Ku tahu ku terkesan dingin. Ku tahu ku terkesan cuek. Tapi sungguh... aku PEDULI! Maafkan aku, karena tak tahu bagaimana cara terbaik 'tuk tunjukkan rasaku. Ku hanya berharap, suatu saat kau akan melihatnya dengan mata hatimu... bahwa aku sungguh-sungguh peduli... | |
|
posted by true blue @ 15:22 |
|
|
Telpon Itu |
|
Seorang sahabat menelponku kemarin. Sungguh senang rasanya mendengar suaranya kembali. Jarak Bandung-Jakarta cukup memisahkan kami. Kendati demikian, dia selalu ada untukku. Ia menelponku untuk mengabarkan bahwa ia sedang ada di Jakarta. Tak lupa meminta maaf atas keterlambatannya mengucapkan selamat ulang tahun. Ah, sahabat... sebenarnya kau tak perlu meminta maaf. Untukku, ucapan darimu, kapan pun datangnya, tetap berarti...
|
posted by true blue @ 09:46 |
|
|
Maafkan Diamku |
|
Maafkan diamku ini... Ku sungguh tak bermaksud mendiamkanmu. Ku hanya tak tahu apa yang harus ku kata dan ku pikir saat bersamamu. Sekali lagi... bukan karena aku benci. Bukan pula karena ku tak ingin. Asamu tahu, bahwa sebenarnya ku ingin berbicara banyak.
Ku kagumi ketegaran hatimu. Kendati demikian, kau tak bisa tutupi apa yang kau rasa sebenarnya. Ku tahu kau juga berlinang, walau tak seutuhnya kau tunjukkan.
Campur aduk rasaku saat melihat pancaran matamu. Tapi... ku tetap nikmati apa yang kita lalui malam yang lalu. Andai dapat mengulang waktu, ku bersedia melaluinya lagi.
|
posted by true blue @ 09:41 |
|
|
Enjoy Your Holiday, Guys... |
Wednesday, February 09, 2005 |
Tak terasa, hampir 12 jam lamanya kuhabiskan waktuku di balik selimut. Lega sekali rasanya. I finally got enough sleep!! Tapi entah kenapa... badanku masih terasa tak bertenaga. Seolah tak ada energi dan luapan semangat. Mungkinkah ada hubungannya dengan . . . . . . . . . .
Anyway, 'met Tahun Baru Imlek untuk kalian yang merayakannya =) Dan untuk yang gak merayakan, enjoy your holiday, guys!
| |
|
posted by true blue @ 13:35 |
|
|
Diamku |
|
Aku diam seribu bahasa. Tak banyak yang bisa (ataupun ingin) aku katakan. Pikiranku melayang sampai ke langit ke tujuh. Relungku rindukan sesuatu yang abstrak dan tak terjelaskan oleh asa.
Tak terpikir untuk diam di hadapanmu. Tapi....... aku tak sanggup melihatmu. Bukan karena ku benci. Bukan juga karena ku tak ingin. Aku.. aku.. hanya tak sanggup. Sinar Birumu membuatku berlinang... dan ku tahu... asa mu pun demikian adanya.
| |
|
posted by true blue @ 12:58 |
|
|
Nurani Vs. Logika |
Tuesday, February 08, 2005 |
Aku tak tahu bagaimana harus bertindak. Tak tahu pula bagaimana harus merasa dan berpikir. Saat ini nuraniku sungguh-sungguh bertentangan dengan logika. Entah mana yang benar adanya.
Nuraniku merasa dan logikaku berpikir. Layaknya hitam dan putih dunia, keduanya sedikit sulit disatukan. Harus ada yang mengalah. Dan pada situasi seperti itu, sudah pasti ada yang tersakiti.
Salah kah aku atas rasa yang ada dalam nurani? Salah kah aku atas pikiran yang bermain dalam logika? Tak ingin ku sakiti siapa pun, tak terkecuali diriku. Nyatanya... nuraniku harus mengalah dan (terpaksa) biarkan raga ini tertoreh.
|
posted by true blue @ 19:36 |
|
|
Help!! |
|
Hmm.. apa sich sebenarnya kebahagiaan itu? Selama ini aku selalu berpikir, bahwa.. kebahagiaan adalah pada saat kita bisa membuat orang di sekeliling kita bahagia. Benar atau tidaknya, aku sendiri belum bisa memastikan (nah louh?!?).
Selama ini aku selalu berusaha untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat orang-orang di sekelilingku bahagia. Dan believe it or not, ku lakukan semua itu dengan ikhlas. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun pun berganti tahun... aku mulai merasakan adanya "kejanggalan" dengan pemikiranku. Why? Karena, apa yang ku alami selama ini tidaklah sesuai dengan apa yang aku bayangkan.
Oke.. coba bayangkan kalau dirimu melakukan sesuatu yang membahagiakan orang lain, tapi truthfully, hal itu sangat meyakitkan untuk diri sendiri. Apakah itu masih bisa disebut kebahagiaan? Lalu, apa yang harus dilakukan kalau pada kenyataannya, kita tak mampu untuk "memprotes". Bukan karena tak ingin, tapi karena tak sanggup (baca: tak tega) menyakiti / mengecewakan orang lain.
Seseorang pernah mengatakan padaku, "Jangan bohong sama diri lo sendiri, Pluk.." Kalau dipikir-pikir, hal itu ada benarnya juga. Aku sudah cukup capek membohongi perasaanku sendiri. Tapi pada kenyataannya, aku tetap tak sanggup mengecewakan orang-orang yang berarti untukku. Kalau sudah begini, gimana dounks?? Salahkah aku kalau aku melakukan sesuatu yang membahagiakan diriku tapi ada kemungkinan menyakiti perasaan orang lain??
|
posted by true blue @ 12:40 |
|
|
Birunya Hati |
|
Ku tutup hari yang lalu dengan hati meringis dan senyum bahagia. Meski mungkin tak tulus, aku sungguh-sungguh tersenyum. Tak lupa kupanjatkan syukur kepada Yang Pemurah karena kesempatan yang telah diberikan padaku... kesempatan 'tuk saksikan Bintang Biru pancarkan sinarnya, kendati pancarannya bercampur linangan air mata. Ku coba tahan gemuruh dalam asa 'tuk berikan senyum tulusku. Nyatanya... gemuruh itu terus meluap dan akhirnya terkeluarkan saat melihat Bintang Biru berlinang. Bukan karena ku iba, tapi karena ku tahu... Bintang Biru itu selalu mencoba 'tuk pancarkan sinar birunya dengan tulus 'tuk melihatku tersenyum...
| |
|
posted by true blue @ 10:55 |
|
|
Something's Missing... |
Sunday, February 06, 2005 |
Hhhmmm.... 22 tahun umurku kini. Masih tak terbayang apa yang akan ku lakukan di masa yang datang. Melihat apa yang telah terjadi selama ini, sungguh tak terbayang apa yang akan ada di hadapanku. Rintangan macam apa lagi yang harus kulalui? Ku tak sanggup kalau harus ku lalui lagi apa yang selama ini ku lalui.
Harusnya hari ini menjadi hari yang menyenangkan. Berkumpul bersama keluarga dan bunyi sms berkali-kali, tak menggugah hatiku 'tuk tetap menganggap hari ini hari yang kelam. Kegembiraan ini justru membuat hatiku meringis. Berkali-kali kutahan gemuruh dalam dada agar tak keluar dengan tak tentu.
Ada yang hilang dari asa... Membuat ragaku seakan kosong tak berjiwa. Kendati demikian, syukur tetap kupanjatkan pada Yang Maha Ada 'tuk kesempatan hidup yang Ia berikan padaku.
|
posted by true blue @ 17:58 |
|
|
A Thousand Miles |
Saturday, February 05, 2005 |
. . . . . . . if I could fall into the sky do you think time will pass me by cause you know I'd walk a thousand miles if I could just see you... tonight . . . . . . . by Vanessa Carlton |
posted by true blue @ 23:12 |
|
|
my tag board |
|
Akhirnya...... bisa juga masang tag board.. Maklum, gaptek! +)
|
posted by true blue @ 17:58 |
|
|
It Hurts |
|
Ku pikir pagi ini merupakan permulaan tanpa gemuruh ombak. Nyatanya... gemuruh ombak itu tetap ada dalam asaku. Layaknya gelombang tsunami yang tewaskan banyak manusia, gemuruh ombak itu terus menderu. Mengejarku sampai ke dasar raga, membuat hatiku tertoreh, dan meninggalkan bekas yang mungkin tak 'kan hilang.
Bintang Biru... tolong aku dengan pancaran sinarmu... ;(
|
posted by true blue @ 07:59 |
|
|
Maafku 'tuk Mereka |
|
Ayah dan Bunda... Maafkan aku karena telah membuatmu khawatir
Sungguh... ku tak pernah bermaksud lakukan semua ini
Maafkan anakmu yang tak bisa berkata dan jelaskan apa yang terjadi
Ku hanya tak ingin ungkapkan kebohongan di depan matamu
Tak sanggup aku bila harus berbohong 'tuk selamatkan diri
Tak sanggup aku bila harus tancapkan panah kebohongan di lubuk hatimu
Lebih baik ku diam, mendengarkan, dan menyerapi
Sembari memohon maaf atas apa yang telah terjadi...
|
posted by true blue @ 03:12 |
|
|
Bintang Biruku Masih Pancarkan Sinarnya |
|
Kurasakan dua keajaiban datang silih berganti
Ratap dan tawa kurasa dalam relungku
Gemuruh ombak dan semilir angin menghiasi hariku
Tak dinyana… hari kemarin berlalu dengan indahnya
Ku tatap gemerlap bintang di angkasa dengan rasa tak tentu
Ku cari sinar biru itu dengan sebagian roh yang sudah tertelan bumi
Ternyata…
Bintang Biru itu masih ada!
Bak mentari yang menyinari pagi
Bintang itu menyinari malamku
Bak rembulan yang perlihatkan senyumnya
Bintang itu pancarkan sinarnya untukku
Di tengah gelapnya malam dan jernihnya angkasa
Bintang Biruku tetap pancarkan sinarnya
Menenangkan ragaku yang tenggelam dalam ketiadaan
Membuatku tetap merasa menjadi manusia sebenarnya
Semakin ku lihat, Bintang Biruku semakin pancarkan sinarnya
Menyinari relung dan ragaku yang butuh ketenangan
Ternyata benar adanya…
Bintang Biruku masih bercahaya!
|
posted by true blue @ 02:55 |
|
|
Untuk Seorang Sahabat yang Tak Habis Dimakan Waktu |
Friday, February 04, 2005 |
6 tahun bersamamu, membuat relungku tenang dan bermakna
Padamu kuucapkan semua, karena ku tahu kau mendengar
Padamu kutunjukkan semua, karena ku tahu kau melihat
6 tahun bukan waktu yang sebentar
Itu waktu yang cukup lama 'tuk membuat perubahan
Layaknya perubahan pada dunia, manusia pun ikut berubah
Perubahanmu membuatku tersenyum... membuatku bangga atas apa yang kau raih
Tapi semua itu tak gelapkan matamu dan torehkan luka pada persahabatan kita
Kau selalu ada dalam ketiadaanku sebagai manusia
Kau selalu ada dalam keterpurukanku sebagai ciptaan Yang Maha Segala
Kau selalu mendampingi saat ragaku butuh suntikan positivisme
Entah apa yang harus ku lakukan 'tuk membalas semuanya
Namamu selalu kuucap dalam setiap doaku
Namamu selalu kusebut dalam setiap harapanku
Sederhana saja doa dan harapanku itu: agar kau selalu bahagia dalam hidupmu
Mungkin hanya ini yang bisa ku lakukan 'tuk tunjukkan terima kasihku
Terima kasih, sahabat... 'tuk persahabatan kita yang indah
Terima kasih, sahabat... 'tuk keberadaanmu selama ini
Terima kasih, sahabat... 'tuk penerimaanmu yang tulus
Ku hanya bisa berharap... semoga jalinan ini tak habis dimakan waktu
| |
|
posted by true blue @ 09:53 |
|
|
Bintang Biru |
|
Ku buku mata pagi ini dengan perasaan tak menentu. Semuanya seakan kabur dan tak bermakna. Batinku berharap hari ini adalah kemarin. Sayangnya...hari ini adalah hari yang baru.
Asaku memanggil nama seseorang. Seseorang yang terpatri jelas di lubuk ragaku. Seseorang dengan pancaran sinar mata bak bintang biru di angkasa. Ingin kupanggil namanya, tapi mulut ini tak sanggup berkata.
Ku berharap semua yang terjadi adalah mimpi. Sayangnya, ini semua nyata adanya. Tak terelakkan lagi, bahwa saat ini 'kan datang. Sungguh tak terbayang apa langkahku di masa yang datang.. tanpa bintang biru yang terus menerangi.
Bintang biru itu terus tersenyum. Memancarkan sinar kebiruannya yang selalu tenangkan asaku. Membuatku merasa menjadi manusia dalam arti sebenarnya. Kendati tak sanggup berkata, ku yakin bintang biru itu tahu apa yang terjadi dengan ragaku. Saat ini ku hanya bisa berdoa agar bintang itu terus memancarkan sinar birunya untukku, walau dari kejauhan.
|
|
|
posted by true blue @ 08:55 |
|
|
3 Days Left.. |
Thursday, February 03, 2005 |
Pagi ini ku terbangun dengan rasa lemas di sekujur tubuhku. Mataku pun tak mau diajak berkompromi. Ingin rasanya ku kembali ke dalam kehangatan kain tebal sepanjang kurang lebih 3 meter, yang menghangatkanku semalaman. Tapi rupanya tubuhku bergerak refleks menuju kamar mandi. What for? Bersiap-siap kuliah, tentunya! Hhmm.."semangat betul ragaku hari ini," batinku dalam hati.
Di kamar mandi, kunikmati dinginnya air membasahi tubuhku. Tentunya sambil mengucapkan doa dan harapan agar hari ini dapat kulalui dengan baik. Kata "baik" itu memang relatif. Untukku, "baik" berarti... ku bisa lalui hari ini dengan senyum dan tawa yang lebih tulus (kendati dalam hati kuragukan hal itu). Tahun-tahun kemarin, aku selalu menikmati waktu-waktu yang kulewati di 2 bulan awal tahun. Bagaimana tidak...Kurayakan hari jadiku pada bulan Februari. Dan biasanya...getaran ketegangan dan luapan kegembiraan sudah mulai kurasakan sejak sebulan sebelumnya. Ku seakan tak sabar menanti apa yang akan terjadi pada hari jadiku itu.
Saat ini adalah H-3 hari jadiku. Dan anehnya, ku benar-benar tak bersemangat melakukan apa-apa. Tak ada lagi getaran kegembiraan..tak ada lagi luapan keceriaan. Layaknya telur di ujung tanduk, seperti itu pula lah rasaku. Ku hanya ingin tenggelam dalam ketiadaan tanpa harus memikirkan apa-apa lagi...
| |
|
posted by true blue @ 02:24 |
|
|
In the Still of the Night |
Wednesday, February 02, 2005 |
Malam semakin larut, tapi mata ini tak kunjung menutup. Pikiranku berkecamuk dan dadaku bergemuruh, seakan menangis meraung-raung impikan kejernihan. Kalau melihat jam mejaku, waktu selarut ini harusnya kugunakan 'tuk istirahatkan ragaku. Mengingat berkecamuknya roh dan jiwaku, sepertinya raga ini layak 'tuk dapatkan "time-off"nya, walau mungkin hanya sejenak.
Sekian ratus malam dan sekian ribu jam kualami saat seperti ini, malam sepi dan sunyi, tanpa ada bintang di langit... malam penuh tanda tanya dalam keingintahuan...Walau kuharap bintang bersinar lebih terang dan rembulan tersenyum lebih lama, asaku tetap tak dapatkan jawaban.Penantian pada malam-malam panjang seperti ini, seakan membuat hati tertoreh dan rohku semakin tenggelam dalam ketiadaan. Selayaknya yang ada dan tiada, demikian pula jiwa dan ragaku. Senyumku tak lagi sama...tawaku tak lagi tulus.
Kala ku lihat bintang bersinar, hanya saat itu lah nuraniku tersenyum. Jika pun tidak, malam yang kulalui akan tetap seperti ini...menunggu bintang bersinar lebih terang dan rembulan tersenyum lebih lama...
|
posted by true blue @ 22:28 |
|
|
Cinta ? |
|
Aku baru saja membaca kumpulan puisi seorang teman. Kumpulan puisi itu hanya 6 halaman tebalnya. Sungguh tipis untuk sebuah kumpulan puisi. Tapi..namanya juga kumpulan. Lebih dari 2 pun sudah bisa disebut kumpulan...
Di situ ia mengekspresikan "rasa"nya tentang seorang gadis. Tertegun aku dibuatnya. Bagaimana tidak... Di balik penampilan "jeger"nya, ternyata ia menulis puisi sebagai luapan rasanya! Sungguh cara yang kreatif untuk mengekspresikan apa yang ada dalam nurani. Ceritanya pun "menyentuh" asaku. Memang benar pepatah yang mengatakan "Don't judge a book by its cover."
Aku meminta izinnya untuk meng-copy kumpulan puisi yang ia tulis. Ia mengijinkan, tapi sambil berkata.."tidak untuk konsumsi publik" =( Sayang sekali...padahal aku ingin mem-publish-nya di blog ini. Siapa tahu bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun yang membaca. Tapi bagaimanapun juga, keinginannya lebih berharga daripada keinginanku.
Isi dari kumpulan puisinya sangat sederhana, CINTA. Ya, CINTA. Tema yang tak kan pernah habis dimakan waktu & tak pernah bosan dibicarakan. Semua orang butuh cinta...
Tak usah berpikir muluk, cinta paling murni yang pernah ku tahu adalah cinta dari orang tua untuk anaknya. Kendati sampai saat ini ku belum dapat mengatakan aku mencintai mereka, aku tahu pasti mereka mencintaiku. Anak durhaka kah aku karena tidak mencintai orang tuaku layaknya mereka mencintai aku sepenuh jiwa dan raga? Hanya Yang Maha Segalanya yang berhak memutuskan...
Aku tahu aku sayang mereka, bahkan sedalam lautan yang tak terjangkau sekali pun. Aku rela memotong nadiku 'tuk mereka. Tapi sungguh, aku tak tahu apa cinta itu sebenarnya. Kata orang, cinta itu saling memberi & saling menerima. Ada pula yang dengan jujurnya berkata, "Itu hanya medium pemuas nafsu" (entah apa nafsu yang dimaksud..) Sampai detik ini, ku terus mencari jawaban atas keingintahuanku. Apakah cinta itu? Can anybody give me some "light" about it?
|
posted by true blue @ 17:20 |
|
|
AaaAarrrRRggGhHhH................ |
|
Stresss!!!! Kurasakan itu saat ini. Tak ingin aku menunjukkannya pada mereka. Kalaupun kutunjukkan, apa yang dapat kuharapkan dari mereka? Belas kasihan? Rasa iba? Huh..Aku benci dikasihani... Itu hanya akan membuatku merasa kecil di dunia yang luas ini..membuatku semakin merasa tak berguna atas hidupku sendiri.
Aku tahu sesuatu yang mereka tak tahu. Sesuatu yang 'kan goncangkan dunia jika kubuka mulutku dan sebar luaskan hal itu. Kalau sudah begini, aku jadi tak tahu apa yang harus kulakukan. Jangankan untuk melakukan sesuatu...memikirkan apa pun, aku tak sanggup!Kalau sudah begini...aku hanya ingin merenung dan berharap. Entah apa yang akan kurenungi ('kan aku tak sanggup lagi berpikir...), tapi yang pasti, ku 'kan berharap agar semuanya baik-baik saja....
|
posted by true blue @ 12:09 |
|
|
Rasa Itu |
|
Kuawali hari ini dengan rasa itu..
Rasa yang selama ini terus menghantui
Seakan membayangi ke manapun ku melangkah
Seakan tak membiarkanku 'tuk tenang walau sesaat
Masih tak tahu aku apakah ini semua semata khayalan
Kuharap demikian adanya
Tapi entahlah...
Semua seakan semu bagiku...
Tak berani ku berharap 'tuk rasakan rasa yang lain
Tak berani ku inginkan perubahan
Karena ku tahu... dia terlalu berharga...
|
|
|
posted by true blue @ 11:51 |
|
|
|
|