|
Time to Take a Stand |
Wednesday, May 31, 2006 |
This is one of the most anticipated movies of the year. Di X-Men kali ini, para mutant akhirnya punya pilihan untuk tetep mempertahankan kekuatan mereka atau bersedia "mengobati" dirinya dengan obat yang telah disediakan dan kembali menjadi manusia biasa. Pro dan kontra terjadi di kalangan manusia dan juga mutant. Keadaan ini semakin diperparah dengan adanya usaha dari Magneto Cs. untuk menciptakan perang antara manusia dan mutant. Magneto berusaha untuk mengumpulkan para mutant yang sebenernya masih bingung mau berpihak ke mana. Para mutant nggak stabil ini lah yang kemudian dia provokatori untuk ngelawan manusia.
I'm a little bit dissapointed with this movie. Nggak se-seru yang aku bayangin. Less action scenes than X2. Di awal cerita, udah ada salah satu tokoh yang dibunuh (silakan tebak sendiri siapa tokoh yang aku maksud..hehehe..) Nggak lama setelah adegan tokoh pertama dibunuh, ada tokoh lain lagi yang dibunuh. Kesan klimaks-nya jadi kurang aja. Koq belum-belum udah ada yang dibunuh gitu... :( Tapi seperti kata pepatah "mati satu tumbuh seribu," kematian beberapa tokoh tergantikan oleh munculnya beberapa tokoh baru: Angel, Beast, Kitty, Colossus, dll.
Dari segi cerita, content-nya juga nggak "se-dalem" X2. Konflik yang ada kurang "berasa." Jadinya kayaq film action biasa tanpa sentuhan kemanusiaan. But above all, dari segi akting.. semua mainnya bagus (at least that's what I think). Dan tokoh favoritku, the strong and self-healed wolverine (played by Hugh Jackman), is still fabulous as always! Nggak ada matinya dech karakter yang satu ini. Muka boleh garang, tapi hatinya fragile.
Overall, from the range of 1-10, I'd give X3-The Last Stand an 8. It is, however, still one of the best action movies adapted from marvel comics =) |
posted by true blue @ 03:36 |
|
|
Liburan, Aku Datang... |
Monday, May 29, 2006 |
Akhirnya...... selese' juga UAS semester ini =) Hati senang, senyum pun terpampang! UAS Atma ditutup dengan mata kuliah Drama yang nggak penting tapi nyebelin. Sedangkan UAS UI ditutup dengan mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kuantitatif yang bikin geregetan hati dan pikiran. Entah gimana hasilnya nanti. Pasrah, berdoa, dan berharap saja lah.. ;p Yaah.. pokoqke' udah kelar... Aku punya waktu sekitar 2 minggu sebelum mulai SP di Atma. And I'm gonna make the best of it!
Banyak rencana untuk liburan semester kali ini. Mau ke Cibodas bareng anak-anak Humas.. Mau ke Padang sama ibu dan adek-adek.. Mau nyelesein baca novel-novel yang udah lama dibeli tapi sampe sekarang belum sempet dibaca.. Mau mulai nyari-nyari bahan buat skripsi.. Mudah-mudahan aja semua bisa terlaksana, terutama yang terakhir. Pengennya siy skripsi bisa selese dalam satu semester.. Wish me luck yaa...
|
posted by true blue @ 23:33 |
|
|
Jogja S.O.S! |
Saturday, May 27, 2006 |
Bencana kembali menghantam Indonesia. Kali ini, kota pelajar Jogja yang jadi sasarannya. Sekitar pukul 5.45 pagi tadi, terjadi gempa tektonik dengan kekuatan 5,9 skala richter di Jogja dan daerah sekitarnya. Gempa ini juga melanda daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Beberapa kabupaten (Sleman, Bantul, Boyolali, Gunung Kidul, Magelang, dll.) hancur dan korban pun bergelimpangan. Sampai saat ini, korban yang tercatat sebanyak hampir 2.900 jiwa. Para korban banyak ditampung di RS Bethesda dan RS Sardjito - Jogja. Karena kurangnya tempat dan jumlah korban yang semakin bertambah, korban di RS Bethesda terpaksa dirawat di halaman rumah sakit. Pusat gempa yang berada di Jogja membuat kota ini memiliki korban paling banyak di antara daerah-daerah lain yang terkena gempa. Dikabarkan lebih dari 2.300 orang menjadi korban di Jogja. Angka ini diperkirakan masih akan terus bertambah. Beruntung kita punya presiden yang cukup sigap dan tanggap. Saat ini Bapak SBY sudah berada di lokasi kejadian dan memutuskan untuk "ngantor" di Gedung Agung, istana kepresidenan DIY Yogyakarta. Beliau ingin memastikan secara langsung bahwa para korban mendapatkan penanganan yang semestinya. Beliau juga menyarankan agar warga yang selamat menginap di tenda-tenda darurat yang telah disediakan. Tak tanggung-tanggung, untuk memberi teladan yang baik, Bapak SBY pun akan menginap di tenda malam ini. Bencana alam ini merupakan yang terdahsyat pasca terjadinya Tsunami di Aceh tahun 2004 lalu. Saking dahsyatnya, gempa ini juga mengakibatkan kerusakan di Candi Prambanan dan Bandar Udara Adi Sucipto. Semoga Yang Segala memberi kekuatan bagi warga yang selamat untuk kembali membangun apa yang tersisa.
sumber: CNN, detik.com, kompas.com |
posted by true blue @ 22:33 |
|
|
Bandung Oh Bandung |
Sunday, May 21, 2006 |
Bandung has always been a tourist city for people from Jakarta and its surrounding cities. Its fresh air, many factory outlets, and gobs of hanging out places have created some crazy crowds, especially during the weekends. For someone who doesn't travel out of town a lot, I consider Bandung as one of the busiest and unpleasant cities during the weekends or the holiday season. I basically like Bandung, but to be there during those times gives me a headache! Here are some advantages and disadvantages of Bandung... Advantages
- Friendly people, even friendlier than Jakartans.
- Fresh air, not as polluted as Jakarta.
- Many places of interests.
- Cool places for hanging out.
Disadvantages
- One-way street (it has created some of the most jammed traffics I've ever been).
- Lack of lightings on the evenings (the only lights I could see clearly were the lights from other vehicles).
- Regardless of the crowd it has during weekends, Bandung has already been a crowded city itself due to its ugly placement of pedagang kaki lima and other kinds of merchants.
- Lack of tempat pengolahan sampah... bahkan ada tumpukan sampah menggunung di tepi jalan (cuman ditutup pake terpal) --> padahal di sekitarnya ada warung-warung makan. Sooo unhealthy!
- Banyak tersedia papan penunjuk jalan, tapi semuanya kurang jelas. Jalan yang kebanyakan satu arah nge-bikin petunjuk jalan yang ada jadi nggak terlalu ngaruh untuk orang-orang yang "buta Bandung" (aku, misalnya) ;p
So, still want to visit Bandung? Well, I do! =) Buat yang bener-bener "buta" sama jalan-jalan di Bandung, silakan membawa guide yang bisa diandalkan...
|
posted by true blue @ 22:49 |
|
|
Proficiat! |
|
I went to Bandung last Friday. It was my first time driving to Bandung ;p Sahabat SMA-ku, Yanti, sidang di Unpar. And from the first time I received her sms informing about it, I kinda made a promise to myself that I would surprise her by being there. Yanti has always been the kind of person who shivers whenever she's nervous 'bout something. I just thought my being there would help reduce her anxiety. Sidangnya mulai jam 10, tapi aku baru nyampe jam 10.45-an. I was a bit late, but at least I was there when she finished presenting her thesis. It feels so good to know that your bestfriend has finally achieved something that she had longed for so long.
Congratulations, dear friend... and welcome to the so called "real world" =) |
posted by true blue @ 11:39 |
|
|
Hope vs. Reality |
Wednesday, May 17, 2006 |
Pernah kepikiran nggak kalo orang-orang terdekat justru orang-orang yang lebih mudah menyakiti kita? Well... sejujurnya, saya berpikir.. atau setidaknya mencoba berpikir, bahwa orang-orang terdekat lah yang seharusnya nggak menyakiti kita. Tapi koq kenyataan sering berbicara lain yaa?
Tanpa diketahui oleh si orang-orang terdekat, kadang kita bisa mengetahui apa yang dia atau mereka lakukan di belakang kita. Dan disadari atau tidak, disengaja atau tidak, terkadang (bisa jadi) itu menyakitkan. Kalau terjadi demikian, apa yang sebaiknya kita lakukan? Di mata saya, ada dua pilihan: berbicara atau diam saja. Tinggal pilih sesuai keinginan, keadaan, dan kebutuhan. Dua-duanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing (tergantung konteks masalah yang dihadapi). Intinya, keduanya sama-sama ber-resiko.
Dalam kasus saya (yang kurang etis kalo diceritain di sini), saya memilih diam. Bukan karena nggak menginginkan penjelasan atas apa yang dilakukan oleh si oknum... tapi karena saya nggak pengen memperbesar masalah (yang mungkin seharusnya nggak perlu diperbesar). Call me stupid for not telling how I feel of that person's behavior.. but due to some circumstances, I feel that I have to stay silence about it. Namun tak jarang saya berharap... semoga dia (cepat) sadar dengan sendirinya, bahwa apa yang dia lakukan.. dia sadari atau tidak, sesungguhnya menyakitkan hati saya.
Saya percaya karma. Dan terkait dengan kasus saya ini, tanpa bermaksud jahat, saya hanya berharap semoga dia mendapatkan karma yang setimpal. |
posted by true blue @ 22:40 |
|
|
Saat Fisik Melemah |
Monday, May 15, 2006 |
Badan saya berasa r..o..n..t..o..k.. lemes nggak ketulungan m..u..m..e..t..!! seperti kehilangan energi 200%. Kalo udah gini, istirahat emang paling bener, tapi itu berarti nggak bisa ikut kerja kelompok. Padahal... keberadaan 1 anggota kelompok akan berarti untuk anggota lain. Tapi... mau gimana lagi??? Saya nggak sanggup... lelah sekali rasanya. Dan saya tahu kebutuhan utama saya saat ini.. bukan bikin tugas (walopun ini akan menentukan kelulusan saya untuk mata kuliah-mata kuliah semester ini), tapi i..s..t..i..r..a..h..a..t..
nb: Dai & Kikie... maaf banget.. gw nggak bisa ikut kerja kelompok kemaren. Pagi ini pun gw juga nggak bisa ikutan kumpul di kampus. I'm so sorry... |
posted by true blue @ 08:23 |
|
|
Rupiah itu Berharga |
Friday, May 12, 2006 |
Hidup di Jakarta keras. Ini udah biasa kita denger & biasanya terlontar dari mulut para pendatang dari luar Jakarta (walaupun penduduk Jakarta nggak jarang pula yang memiliki pandangan seperti ini). Saking kerasnya, segala hal dilakukan untuk bertahan hidup... dari melakukan pekerjaan2 yang halal & jujur.. sampe yang nggak halal & ngerugiin orang lain. Intinya... orang berusaha keras untuk bisa survive. Penghalal-an segala cara pun dilakukan dengan berbagai strategi & teknik. Penipuan ato korupsi kecil-kecilan adalah salah satunya.
Tadi siang aku diajak ngopi sama Ibu di salah satu tempat minum kopi (ya iya lah!!) deket rumah. Di tempat ini, sistem bayaran parkirnya dilakukan manual. Tiap kali ada yang dateng, petugas parkir langsung mencatat plat mobil & memberikan karcis parkir. Tarif sejam-nya 1.500 (kalo nggak salah...) ;p
My mom & I spent less than an hour in that place. Pas aku mo bayar parkir, petugas parkirnya bilang "1.500, mbak." Karena aku nggak ada uang receh 500-an, aku bayarnya pake 2 lembar 1.000-an. I decided to let him keep the change, but surprisingly... he told me, "Jangan, mbak.. rupiah itu berharga."
Ternyata, sekeras apa pun hidup di Jakarta, masih ada orang-orang jujur kayaq petugas parkir itu. Kalo dipikir-pikir... it's probably a very simple thing, tapi justru dari hal-hal yang simpel itu lah kita bisa menciptakan berbagai hal yang lebih bermakna. Kalo aja semua pejabat pemerintah bersikap seperti petugas parkir itu, mungkin Indonesia bisa jadi negara yang bebas korupsi.
|
posted by true blue @ 23:20 |
|
|
Mumet + Ribet |
Friday, May 05, 2006 |
2 minggu terakhir ini kembali "mumet" buat saya. Pengen banget tereak sekenceng2nya. Tapi karena saya nggak mau dikira gila oleh orang-orang di sekitar saya, jadi saya tereak dalam hati sajah... Saya kembali di-"ribet"kan dengan tugas-tugas kuliah... tapi apa daya? Memang ini lah konsekuensi jadi mahasiswa dengan 2 tempat kuliah. Ya suds.. dibawa asik aja lah *heeehh??? gimana cara??* Saya nggak biasa ngeluh, karena nggak ada gunanya juga. Ngeluh nggak akan bikin tugas-tugas saya selese seketika *walopun saya pengen banget hal itu bisa terjadi* Tapi katanya.. ngeluh itu wajar-wajar aja *selama nggak berkepanjangan* Jadilah saya mengeluh! *kepada siapa saja yang saya rasa bisa dijadikan tempat mengeluh yang asik* ;p Puncaknya... saya menangis di pundak seorang teman kemarin. *sigh...* Itu air mata terderas dalam beberapa bulan terakhir. Ada untungnya air mata itu dikeluarkan. Kalo tidak.. saya yakin, cepat atau lambat, saya akan semakin menggila!
|
posted by true blue @ 07:52 |
|
|
Grow Up! |
Monday, May 01, 2006 |
A father's friend just passed away on Saturday morning. I just found out about it last night. I just wish I could attend his father's funeral... or at least went to see him at his home. May his father rest in peace...
Sayangnya, ada beberapa orang temen yang lebih memilih untuk pergi ke club daripada untuk ngelayat *sigh...* Saat orang lain pengen dateng ngelayat tapi nggak bisa, mereka (yang sebenernya bisa) malah memutuskan untuk nggak dateng karena lebih pengen seneng-seneng.
Grow up, guys! Sampe kapan kalian mau kayaq gini? Pergi ke club hampir tiap minggu.. buang-buang uang ratusan ribu hanya untuk minum-minum & bukan nggak mungkin (maaf) main perempuan. I know this is none of my business, but as a friend... I'm so concern seeing your behaviour. You guys weren't like this back then. Hhhh.. I guess money DOES alter people into characters that they're not. May you soon come to your senses, guys... before it's all too late.
|
posted by true blue @ 03:14 |
|
|
|
|