Amrozi Cs. baru saja dieksekusi mati. Banyak pihak bersorak, namun tak sedikit pula yang bersedih. Hukuman mati yang telah ditetapkan oleh pengadilan sejak beberapa tahun lalu, akhirnya terlaksana. Terkesan lamban, memang. Banyak orang bertanya, 'koq sebegitu lamanya yaa?' Tapi menurut saya, ini adalah proses pembelajaran bagi negara Pancasila yang sampai saat ini masih harus terus belajar mengenai demokrasi..
Eksekusi ketiga tersangka pelaku bom bali ini memang banyak menimbulkan polemik. Di satu sisi, pemerintah menganggap hukuman tersebut sudah setimpal dengan apa yang mereka perbuat. Ratusan manusia jadi korban dari aksi berencana mereka (yang katanya berlandaskan ajaran agama). Jika dilihat dari sisi ini, maka hukuman mati (mungkin) dirasa sebagai hukuman yang tepat. Hal ini pun banyak diamini oleh para keluarga korban dan (mungkin) hampir sebagian besar rakyat Indonesia. Tapi di sisi lain, pihak keluarga (Amrozi Cs.-red) berharap agar hukuman mati tak dilaksanakan. Dengan berbagai alasan, usaha PK (peninjauan kembali) pun diajukan, bahkan sampai detik-detik terakhir menjelang eksekusi. Hal yang wajar, mengingat yang akan dieksekusi adalah anggota keluarga tercinta. Mungkin di antara kita akan melakukan hal yg sama jika berada dalam situasi tersebut.
Saya lega mereka dieksekusi. Setidaknya ini akan (mudah2an) membuat takut orang2 gila lainnya yg ingin melakukan aksi bom di sana-sini. Tapi... satu pertanyaan tetap terbersit hingga saat ini... 'Adil kah keputusan untuk menghukum mati mereka?' Jika kita berbicara tentang keadilan, hal ini memang menjadi sebuah pilihan sulit. Saya yakin dan percaya, keputusan tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan undang-undang yang berlaku. Pihak pengadilan tak mungkin menetapkan sesuatu tanpa ada dasar hukum (dan mungkin dasar2 lainnya) yang jelas. Bagi banyak keluarga korban, saya cukup yakin... hukuman mati bagi Amrozi Cs. dirasa setimpal dengan apa yang mereka perbuat. Siapa yang tak marah dan sedih mengetahui anggota keluarganya meninggal akibat kepercayaan dan pemikiran sempit sekelompok orang? Saya pun mungkin akan merasakan hal yg sama jika berada pada posisi tersebut. Bagi anggota keluarga korban, hal ini dapat disebut keadilan. Bagi mereka, ini mungkin pembalasan yg setimpal dengan apa yg telah dilakukan Amrozi Cs. terhadap anggota keluarga mereka.
Namun di sisi lain... ada keluarga lain juga yg bersedih atas hukuman mati yg harus dijalani oleh Amrozi Cs. Seperti yg sudah saya sebutkan tadi... keluarga mana yg tak hancur hatinya mengetahui ada anggota keluarga tercinta yang direngut nyawanya - apalagi perengutan nyawa ini dilakukan secara terencana. Terlepas dari kenyataan, bahwa Amrozi Cs. sudah melakukan tindak pidana dengan secara sengaja menghilangkan nyawa ratusan manusia... di mata keluarga, mereka tetaplah bagian dari keluarga yang harus senantiasa didukung, sepak terjangnya. Apalagi... mereka menyatakan, bahwa aksi mereka berlandaskan ajaran agama.
Saya pribadi termasuk orang yg percaya, bahwa nyawa seseorang hanya berhak 'diambil' oleh Sang Segala. Tapi saya juga percaya, bahwa setiap jalan kehidupan manusia sudah diatur secara detail, termasuk kapan waktunya untuk 'pergi.' Mungkin memang hukuman mati yang dijalani oleh Amrozi Cs. memang sudah sesuai dengan jalan yg diciptakan Sang Segala untuk mereka.
Kembali ke masalah keadilan... in my humble opinion... hukuman mati (di mana pun & kapan pun) akan tetap menimbulkan pro & kontra. Perbedaan pendapat merupakan bagian tak terhindarkan dalam kehidupan. Kendati demikian, hal ini justru akan membuat banyak pihak menjadi lebih kritis dalam menanggapi & menghadapi suatu masalah. Terkait dengan eksekusi mati Amrozi Cs., saya yakin... ini yang terbaik bagi banyak pihak, walaupun belum tentu adil & menyenangkan bagi pihak2 tertentu. But then again... yang terbaik itu memang belum tentu menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga... harus ada keputusan yang diambil. Dan saya rasa, ini bisa jadi pelajaran berharga bagi banyak pihak: jangan pernah main2 dengan nyawa orang lain jika nyawa diri sendiri tak ingin jadi sasaran. Ini juga pertanda baik bagi badan hukum Indonesia. Di mata dunia, eksekusi mati bagi Amrozi Cs. adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah untuk berpartisipasi aktif membasmi terorisme (setidaknya di Tanah Air).
|