|
Singa Betina |
Sunday, May 25, 2008 |
Sejak kecil, ibu saya selalu mengatakan, bahwa percuma punya jabatan tinggi saat bekerja tapi tidak punya sopan santun & etika. Saya bisa memaklumi pandangan ibu saya. Beliau seorang kepala sekolah di sekolah kejuruan, di mana etika & sopan santun dijunjung tinggi. And I think it has good effects towards her kids (including me) :p Beberapa hari yang lalu, sekonyong2 saya teringat akan nasihat ibu saya tersebut. Hal ini muncul setelah melihat kelakuan salah satu klien kantor saya. Dia seorang PR Manager di salah satu perusahaan internasional terkemuka yang produknya terkenal luas di Indonesia. Wajah cantiknya ternyata tidak mendukung kecantikan hati & sikapnya.
Beberapa hari lalu dia mengundang kantor saya untuk coordination meeting sebuah event yg akan dilakukan minggu depan. Dlm meeting tersebut juga hadir EO yang bertanggung jawab atas acara tersebut. Karena tidak puas dengan hasil kerjaan tim saya, si manager (& tim-nya) itu memarahi saya & rekan sekantor saya di depan orang2 yg hadir pada rapat tersebut. Saya kaget luar biasa. Dia menggunakan nada tinggi, sinis, & arogan; yang sebenarnya bisa saja tidak dia gunakan. Instead of criticizing my team privately, she did it in front of a lot of people. Not to mention that she did it arrogantly in a very unmannered way. Moreover, she talked to people in the room as if she was talking to someone else who was 5 meters away from her. In other words, dia tereak2! Sikapnya ini bener2 kayaq singa betina kelaparan.
Selama rapat pun dia kerap menginterupsi omongan si EO. Pada saat si EO sedang menjelaskan rundown acara & hal2 teknis lainnya... instead of listening to it, she & her team were busy talking noisily about other things, as if we (my team & the EO) weren't in the room. Saya hanya bisa mendesah kecewa sambil berkata dalam hati... "ada yaa PR Manager kayaq gitu? Cewek pula!" Kelakuannya sungguh tidak mencerminkan, bahwa dia seorang PR manager. Nggak PR banget! Saya pun sempat bertanya dalam hati, "Ini orang diajarin sopan santun nggak yaa sama ortunya?"
Satu hal lagi yg membuat saya kesal luar biasa. PR Manager gila ini sulit sekali diberi masukan. She & her team just don't listen to what the agencies are saying. Saya jadi mikir... kalo dia tidak mau diberi masukan, untuk apa nyewa agency?!? Mending kerja aja sendiri! Dia bahkan tidak menerima usulan dari bos2 saya yg notabene sudah berkecimpung di dunia PR selama belasan tahun.
Melihat sikap singa betina yg satu ini, saya bersyukur, bahwa sejak kecil ibu saya sudah mendoktrin saya & adik2 saya untuk senantiasa menjunjung tinggi etika & sopan santun; di mana pun, kapan pun, & dengan siapa pun.
|
posted by true blue @ 00:25 |
|
|
Pengalaman Bukan Jaminan |
Tuesday, May 20, 2008 |
Pengalaman adalah salah satu guru terbaik. Dari pengalaman, kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik. Kata orang, pengalaman dapat membantu kita berpikir lebih logis & dewasa dalam banyak hal. Sayangnya, hal ini juga dipengaruhi dari karakter individual. Kalo si individu adalah tipe orang yang belajar dari pengalaman, that's a gud thing. Kalo nggak? Well... gigit jari aja dech *sigh*
Menurut saya (ini menurut saya louhh...), senioritas & pengalaman akan membuat seseorang bersikap lebih bijak & logis. Tapi ternyata nggak juga.. Seperti yang sudah saya bilang, itu juga tergantung dari karakter individual. Ternyata ada juga orang yang masih "ngeyel" & terkesan tidak berpengalaman, padahal senioritas & pengalamannya dalam bidang tertentu sudah lebih dari 10 tahun.
Saya jadi inget, ada orang pernah bilang... senioritas & pengalaman seseorang tidak menjamin kematangan dia dalam berpikir. |
posted by true blue @ 21:54 |
|
|
Anger Management |
Monday, May 19, 2008 |
Saya sudah pernah cerita, bahwa sejak saya bekerja, saya belajar banyak hal... termasuk belajar untuk menahan emosi & amarah. Up until now, I still find it quite difficult to do those things.
Ada saatnya di mana saya dengan cueknya menunjukkan ketidaksukaan saya terhadap suatu hal, bahkan terhadap klien saya sekalipun. Dilihat dari segi profesionalisme kerja, mungkin hal seperti itu kurang pantas dilakukan, terlebih kalo itu dilakukan terhadap klien dgn posisi yang lebih senior (walopun secara umur, dia lebih muda dari saya).
Tapi coba pikirkan dech... siapa yg tidak kesal ditelpon jam 10 malam (saat saya sedang ngantuk luar biasa, mata tinggal 1/2 watt, mood sedang fluktuatif, & dilanda rasa lelah yg seakan tak ada habisnya) untuk hal yang tidak penting sama sekali?!? Saya sadar, bahwa saya "bekerja" untuk klien, tapi itu tidak berarti si klien berhak mengganggu waktu istirahat saya. Dipandang dari segi etika pun, apa yang dilakukan klien saya (menurut saya) tidak etis.
Sungguh, ingin sekali rasanya saya memaki2 & menimpuk si klien saat itu juga dengan sepatu hak 7 senti. Dia benar2 menyulut sumbu kesabaran saya. Hhhrrrmmmpppfffff..........
|
posted by true blue @ 23:14 |
|
|
Words Can Be So Annoying |
Sunday, May 11, 2008 |
Tanpa kita sadari, kadang kita terpengaruh dengan apa yang kita baca, dengar, atau lihat. Ada yang mudah terpengaruh dengan hanya membaca / mendengar / melihat sekilas. Ada yang menjadikan apa yang dibaca / didengar / dilihat sebagai bahan pemikiran. Ada justru cuek2 saja.
Apa yang kita baca / dengar / lihat memang secara tak langsung mempengaruhi sikap / pikiran kita terhadap sesuatu. Tak jarang ada orang menjadikannya sebagai acuan dalam hidup (saking terpengaruhnya). Ada juga yang menjadikannya hanya sebatas pengetahuan untuk lebih berhati2 dalam hidup. Saya tipe orang yang mudah tersugesti dengan apa yang saya baca / dengar / lihat. Saya cenderung menjadikannya sebagai sebuah pemikiran negatif. Ini yang dari dulu sulit sekali saya rubah (entah kenapa...).
Sebuah tulisan singkat membuat saya berpikir, bahkan sedih. Padahal saya belum tahu, apa maksud sebenarnya dari tulisan itu. Kalo saya berpikir tulisan itu maksudnya "A," bisa saja saya salah. Wong yang nulis bukan saya. Ingin sekali menanyakan langsung kepada si penulis. Tapi koq... rasanya itu justru akan menimbulkan masalah. Pikiran saya jadi liar dan mulai berkelana, mencoba menerka2 apa maksud dari tulisan itu. Jadi sedih sendiri dan mulai kehilangan mood untuk beraktivitas *sigh* =(
|
posted by true blue @ 08:49 |
|
|
|
|