Saya sudah pernah cerita, bahwa sejak saya bekerja, saya belajar banyak hal... termasuk belajar untuk menahan emosi & amarah. Up until now, I still find it quite difficult to do those things.
Ada saatnya di mana saya dengan cueknya menunjukkan ketidaksukaan saya terhadap suatu hal, bahkan terhadap klien saya sekalipun. Dilihat dari segi profesionalisme kerja, mungkin hal seperti itu kurang pantas dilakukan, terlebih kalo itu dilakukan terhadap klien dgn posisi yang lebih senior (walopun secara umur, dia lebih muda dari saya).
Tapi coba pikirkan dech... siapa yg tidak kesal ditelpon jam 10 malam (saat saya sedang ngantuk luar biasa, mata tinggal 1/2 watt, mood sedang fluktuatif, & dilanda rasa lelah yg seakan tak ada habisnya) untuk hal yang tidak penting sama sekali?!? Saya sadar, bahwa saya "bekerja" untuk klien, tapi itu tidak berarti si klien berhak mengganggu waktu istirahat saya. Dipandang dari segi etika pun, apa yang dilakukan klien saya (menurut saya) tidak etis.
Sungguh, ingin sekali rasanya saya memaki2 & menimpuk si klien saat itu juga dengan sepatu hak 7 senti. Dia benar2 menyulut sumbu kesabaran saya. Hhhrrrmmmpppfffff..........
|