|
Maaf |
Wednesday, December 05, 2007 |
"Memaafkan itu tak seberat memindah samudera"Kalimat di atas saya denger di salah satu lagu Padi di album terbarunya. Kalimat sederhana, tapi benar adanya. It actually "hit" me the first time I heard it.Memaafkan memang kadang sulit dilakukan (for whatever reason that is). Ngomongnya sich mungkin gampang2 aja. Tapi... di balik permintaan maaf, biasanya banyak yg jadi pertimbangan. Misalnya: Apa iya saya salah? Kalo salah, minta maaf yg enak gimana yaa? Saya ikhlas ngga yaa mengakui kalo saya salah? dan pertimbangan2 lainnya. Belum lagi kalo gengsi sudah ikut bermain. Mungkin hal2 tersebut itu lah yg bikin meminta / memberi maaf jadi suatu hal yg kadang sulit dilakukan.Tiap orang memang punya cara masing2 dalam meminta / memberi maaf. Nggak jarang pula, baik itu pihak yg meminta / memberi, punya pertimbangan berbeda ttg permasalahan yg terjadi. Lalu, gimana kalo pertimbangan dari kedua belah pihak nggak sejalan? *sigh...* Apakah pihak2 terkait harus terus bermusuhan? Well, hal ini bisa jadi perkara gampang, tapi bisa juga jadi perkara yg sulit. Mungkin semuanya tergantung apakah masing2 pihak bersedia menerima & memberi "koreksi" terhadap kesalahan pihak lainnya. Tergantung juga apakah masing2 pihak bersedia membuang gengsi yg ada & membuka pintu maaf di hati.Seperti kata Padi, memaafkan itu nggak seberat memindah samudera. Logically thinking, memindah samudera itu suatu hal yg nggak mungkin. Sedangkan memberi / menerima maaf masih bisa dilakukan. It takes courage & sincerity to ask & accept forgiveness. Dua hal yg gampang2 susah, tapi bukannya nggak mungkin dilakukan toh? So, sudah siap memberi / menerima maaf? |
posted by true blue @ 14:56 |
|
|
|
|