Di lingkup kerjaan saya sekarang, saya bener2 belajar ttg banyak hal. Maklum... it's my first real job :p Saya cukup bersyukur dengan masuknya saya di kantor yg sekarang ini. Nggak hanya hal2 teknis yg terkait dgn dunia PR yg saya pelajari, tapi juga hal2 lain yg terkait dengan perkembangan karakter saya sebagai seorang individu.
Satu hal paling jelas yg saya rasakan sejak ngantor, adalah sulitnya menahan emosi dan rasa. Seringkali, apa yg terjadi di lingkungan kantor (baik itu yg terkait dgn kerjaan atopun kolega kantor lainnya) nggak sesuai dengan mood yg sedang ada dalam hati. Di sini lah otak dan rasa harus bekerja sama agar keseimbangan dapat tercipta.
Saya tipe orang yg kadang sedikit sulit mengatakan "tidak." Saya juga tipe orang yg nggak terlalu suka ngasih penjelasan panjang lebar. Awal2 ngantor, saya manut2 aja kalo ada senior saya yg ngasih kerjaan ke saya. Padahal... nggak jarang, load of work saya udah numpuk & kerjaan itu sebenernya bisa dikerjain sendiri oleh yg nyuruh. S*ucks isn't it? Kadang, saya bener2 berusaha untuk nahan ke-BT-an saya dengan nggak menunjukkannya lewat raut muka. However, sometimes... saking keselnya, saya nggak peduli lagi dgn raut muka seperti apa yg tercetak pada wajah saya.
Seiring berjalannya waktu... saya belajar untuk bisa mengatakan "tidak" jika keadaannya memang nggak memungkinkan. Kalo dulu, saya manut2 aja tanpa memberikan penjelasan... sekarang saya akan katakan "tidak" dgn memberi penjelasan, kalo memang load of work saya udah penuh. It's actually better that way. Menjadi junior di kantor, bukan berarti senior bisa melimpahkan semua kerjaan seenaknya. Junior kan juga manusia yg punya hak & keterbatasan.
One thing to be noted is... As an employee, we need to be professional by working according to our scope of work. It's quite a simple thing... tapi kadang sulit dijalankan krn nggak sedikit juga orang yg menyalahgunakan otoritasnya sebagai atasan.
|