Kemarin saya terima sms dari seorang temen. She was upset because the "boss" blamed her for something she didn't do. Si bos marah2 karena temen saya ini dianggap "bersalah" atas beberapa hal yg tidak dia lakukan. Yang bikin saya sebel... saya tau pasti... temen saya ini nggak salah. Justru si bos lah yg salah.
Singkat cerita, sehari sebelumnya (Jumat-red), si bos ada meeting besar dgn klien. The meeting involved foreigners. Si bos lupa membawa materi presentasi. Jadilah supir kantor harus buru2 mengantar materi presentasi ke tmpt meeting. Tapi begitu diantar, katanya, ada materi presentasi lain yg harusnya juga diantarkan. Alhasil temen saya ini harus naik ojek untuk nganterin materi presentasi scptnya. Tapi... ternyata... kata si bos, materi presentasi yg pertama diantar bukan materi yg dimaksud (??!!) Padahal, materi tersebut sudah jelas2 sesuai dengan yg diminta oleh si bos.
Saya ikut sebel... krn sebenernya ini semua salahnya si bos. Dia ga ti2p pesen apa2 ke temen saya, bahwa materi presentasi harus dibawa. Krn toh bukan temen saya juga yg ikutan rapat, tapi atasannya. Besides... kan si bos yg mo presentasi, knp ga dia aja yg nyiapin sendiri hal2 apa aja yg harus dibawa utk meeting itu??? Apa susahnya sich mindahin materi presentasi ke USB? Toh si bos itu juga yg terakhir kali meng-edit presentasinya. Another thing to be noted is... temen saya ini anak baru. Belum juga 2 bulan kerja. Instead of marah2 & nyalahin, apa ga lebih baik si bos ngajarin temen saya apa saja yg harus dilakukan & tidak dilakukan?
Kayaq gitu yaa tipikal bos nyebelin? Bisanya nyalahin anak buah. Padahal jelas2 itu salahnya sendiri. Gengsi yaa mengakui kesalahan? Here's a news flash for you, "big boss"... a "big" person isn't judged by his / her status / position at work, but by his / her ability to admit his / her wrong doings without blaming others "under" them.
|
mungkin karena boss cipluk cewek?