|
Pengorbanan Rasa |
Sunday, April 29, 2007 |
Katanya, saya tak menghargainya, padahal... dia pernah tidak menghargai saya. Katanya, saya tak menghormatinya, padahal... dia pernah tak menghormati saya. Katanya, saya tak tahu terima kasih, padahal... dia pernah menorehkan luka di hati saya. Katanya, hanya dia yang menghargainya, padahal... saya juga menghargainya dengan cara saya sendiri.
Harusnya dia tahu, bahwa bentuk penghargaan dan penghormatan tidak terpatok pada satu hal yang spesifik. Saya mengorbankan rasa agar dia bisa bangga pada saya. Pengorbanan yang terkesan sepele? Saya rasa tidak. Mungkin memang tidak sebanding sengan apa yang telah dilakukannya untuk saya, tapi dia tidak tahu, bahwa pengorbanan saya juga sudah banyak memburai air mata dan kekecewaan. Dan menurut saya, itu bukan pengorbanan yang sepele.
|
posted by true blue @ 09:18 |
|
|
Titip Salam |
Wednesday, April 25, 2007 |
Selamat pagi, matari! Ah, senyummu sedikit mengembang pagi ini. Harapku satu untuk hari ini, semoga senyum-mu 'kan menetap sampai senja nanti.
Aku minta tolong yaa... Tolong sampaikan salamku untuknya. Dan katakan padanya, semoga harinya indah adanya dan hangat dekapku sampai pada hatinya. |
posted by true blue @ 07:45 |
|
|
|
Tuesday, April 24, 2007 |
Rintik air membasahi bumi, sama seperti rintik yang mulai membasahi hati. Asa seakan memanggilmu hadir di sini, 'tuk sekedar rasakan hangatnya dekapmu.
Andai kamu di sini, tak kan kusia-sia waktu yang ada. Sekedar mendengar ujarmu, ku rasa sudah cukup 'tuk tenangkan hati yang rindu.
|
posted by true blue @ 22:03 |
|
|
Who Knows? |
|
Hidup ini sulit & sudah pasti butuh pengorbanan. Kadang, kita pun (sadar / tidak sadar, terpaksa / dipaksa) melakukan hal2 yg di luar batas kewajaran.
Lihat saja peristiwa yg terjadi di IPDN beberapa waktu lalu. Siapa yg sangka, bahwa kekerasan yg dilakukan oleh para praja senior akan berbuah kematian. Siapa pula yg menyangka, bahwa para tersangka pembunuh Wahyu Hidayat (praja IPDN - waktu itu masih STPDN - yg meninggal tahun 2003 lalu) masih tetap diperbolehkan jadi PNS? Siapa pula yg sangka, bahwa pada akhirnya (setelah mengadakan rapat dengan berbagai pihak terkait) para tersangka tersebut akan dicopot dari jabatannya sebagai PNS?
Dengar punya dengar, ada orang tua dari tersangka yg berkeberatan dengan sanksi tersebut. Orang tua tersebut mengatakan, bahwa anaknya adalah anak baik2 yg tidak pernah berbuat onar. Well, di rumah ia mungkin anak baik2, tapi di luar rumah... who knows? Mungkin si anak hanya melakukannya karena ikut2an. Mungkin juga ia melakukannya karena dipaksa oleh teman2nya yg lain. Mungkin juga ia pernah diperlakukan sama, sehingga membuatnya berpikir, bahwa apa yg dilakukannya sah2 saja. Bagi si anak, mungkin hal ini adalah salah satu bentuk pengorbanan yg harus ia lakukan demi terlihat "hebat" di mata teman2nya. Meskipun (mungkin) ia menyadari, bahwa jika orang tuanya tahu, mereka akan sangat kecewa padanya. But then again, who knows what his motivations were?
Moral of the story is... cobalah untuk berpikir secara matang & seksama saat kita ingin melakukan sesuatu. Apakah hasilnya nanti akan setimpal dengan apa yg sudah dikorbankan atau tidak. Dari contoh kasus IPDN , kita sebenarnya bisa melihat, bahwa ulah para praja senior tersebut berpengaruh terhadap berbagai hal & pada banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Dan korban dari ulah mereka adalah nyawa manusia. Mungkin ini adalah bentuk pengorbanan dari Wahyu hidayat & Cliff Muntu untuk membuka mata banyak orang tentang apa yg sebenarnya terjadi di IPDN. Tapi... apa iya pengorbanan mereka setimpal dengan hasil yg ada saat ini? Who knows...
|
posted by true blue @ 13:05 |
|
|
4 Day Adventure |
|
Minggu lalu saya dapet kerjaan freelance sebagai fasilitator outbound untuk murid2 dari Jakarta International School (JIS). I got the job from a friend of mine, Indri. It was our first experience being outbound facilitators. Kerjaannya cuman 4 hari, tapi bayarannya cukup oke ;) hehehe... Tempat outboundnya pun cukup oke, which was Lido - Sukabumi. Dan tugas kami berdua pun cukup simpel, babysitting the students :p JIS punya program outbound tahunan yg biasanya diadakan di beberapa tempat berbeda (tergantung dari range umur para murid). Biasanya, murid2 SD-nya outbound di Lido. Sedangkan yg teenagers-nya camping di Tanjung Lesung.
This outbound program (the one that was held in Lido) was actually part of the Biology lesson. Murid2 yang outbound di Lido ini berumur antara 11 - 13 tahun (if I'm not mistaken). Dan tugas mereka adalah mengumpulkan sebanyak2nya hewan yang ada di danau Lido untuk kemudian di-identifikasi & di-klasifikasi sesuai kelasnya masing2 (at the end, the animals must be sent back to the lake). Kita keliling danaunya dengan menggunakan rakit. 1 rakit biasanya diisi antara 5 - 8 anak. Naahh... tugas saya (& 3 orang fasilitator lainnya, termasuk Indri) adalah untuk make sure that no body got hurt. Kita juga mesti bisa bikin mereka excited dengan kegiatan tersebut.
At first, saya khawatir anak2 itu bakal susah dibikin excited-nya. Tapi ternyataaaaa... I was soo wrong! Mereka ternyata excited banget dengan kegiatan keliling danau tersebut =) Bahkan ada yg dengan Pe-De-nya nyemplung di danau yg dangkal. Mereka nggak takut kotor dan item sama sekali. Saya nggak yakin, apakah murid2 Indonesia seumuran mereka bisa memiliki tingkat antusiasme yg sama. This kind of program is a very good example for schools in Indonesia. Nggak cuman membuat mereka menyukai pelajaran IPA, especially Biology, tapi juga bisa mendekatkan mereka dengan alam.
Dari 8 grup yang saya awasi, this one in the picture is my favorite!! ;) They were sooo enthusiastic! Very lively, nice, and well mannered. Betapa menyenangkannya kalo suatu saat nanti saya bisa jadi guru dari murid2 seperti mereka. |
posted by true blue @ 00:14 |
|
|
Good Vs. Evil |
Thursday, April 19, 2007 |
Saya selalu berusaha berbuat baik. Nggak selalu sukses memang, but at least I try. Tapi... kadang... orang yang saya baik-in, malah jahat sama saya. Bukannya saya menuntut balas budi, tapi saya suka bingung... kenapa kadang dia suka memperlakukan saya dengan tidak baik? Bahkan, kadang... saya nggak tahu kenapa saya diperlakukan dengan tidak baik. Sedih banget... =( |
posted by true blue @ 14:50 |
|
|
Every Once in a While |
Tuesday, April 17, 2007 |
Every once in a while, you feel so worthless and unwanted. Every once in a while, you feel like the world is turning its back on you. Every once in a while, you feel that everything you do is pointless.
Yet, somehow... every once in a while, when you think that you're worthless, there'll be somebody out there who thinks that you worth a million. Every once in a while, when you feel like the world is turning its back on you, there'll be somebody out there who'll embrace you sincerely. And every once in a while, when you think that everything you do is pointless, there'll be somebody out there who considers your action as something so worth it. |
posted by true blue @ 20:02 |
|
|
Naga Bonar is Back |
Monday, April 16, 2007 |
Film ini adalah salah satu film Indonesia terbaik yang pernah saya tonton. Disutradarai oleh Deddy Mizwar & dibintangi oleh bintang-bintang muda berbakat, film yang satu ini nggak kalah dengan film-film Indonesia yg kebanyakan mengusung tema cinta & kehidupan remaja masa kini. Tema ttg cinta masih ada di film ini.... tapi nggak terbatas pada cinta terhadap pasangan. Film ini juga menggambarkan adanya cinta antar anggota keluarga & cinta terhadap pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Saya salut dengan kemampuan Deddy Mizwar menyutradarai film ini. Pesan-pesan yang ada dalam film ini, menurut saya, "nyampe" ke hati. I don't know about other people, but for me... film ini memberikan gambaran yg cukup jelas tentang kehidupan anak muda masa kini, yg notabene (kadang) terlalu arogan. Sadar nggak sich... kalo sekarang ini, nasionalisme anak muda itu (bisa dibilang) kurang banget. Kadang kita suka lupa, bahwa saat ini kita bisa hidup enak di tengah modernitas adalah berkat jasa para pahlawan juga.
Saya juga salut dengan kemampuan Deddy Mizwar dalam menyampaikan pesan-pesan religius dalam film ini. Nggak terkesan "maksa", tapi tetep "nyampe" di penonton ;) Ke-serius-an tema-tema dalam film ini diimbangi juga dengan berbagai jokes yang mengundang gelak tawa, sehingga penonton pun nggak ngerasa bosen. Well, at least that's what I think!
This is a -must-see- movie!! Dan saya rasa, sineas muda Indonesia harus bisa memberikan tontonan bermutu seperti film ini, nggak cuman film-film remaja picisan dengan tema yang itu-itu saja.
|
posted by true blue @ 23:26 |
|
|
Harga Sebuah Nyawa Manusia |
|
Udah pada tahu dounk tentang kasus IPDN? Saya heran... koq ada sich manusia yang kayaqnya seneng banget nyiksa orang lain? Nyawa kayaq nggak ada harganya di mata manusia2 biadab itu. Sepertinya mereka nggak punya nurani dan akal sehat. Mereka mikir nggak yaa kalo misalnya hal itu terjadi pada org2 terdekat mereka? Dan kayaqnya.... pemerintah menganggap ini sebagai hal yang nggak terlalu penting. Padahal, ternyata.... sejak tahun 90-an, udah banyak banget kematian nggak wajar di IPDN. Yang juga bikin kaget adalah.... para pembunuh Wahyu Hidayat (mahasiswa STPDN yang tewas pada tahun 2003) tetep diperbolehkan jadi PNS sekeluarnya dari penjara nanti. Just for your information, mereka hanya dikenai hukuman penjara 10 bulan!! Segitu murahnya yaa harga nyawa manusia? Membunuh = 10 bulan penjara???? ck ck ck ck....
|
posted by true blue @ 22:49 |
|
|
Another Sad Feeling |
|
Telpon orang lain pagi2 buta. SMS orang lain juga kayaqnya bisa2 aja. Berbagi cerita ke orang lain juga. Tapi koq... kayaqnya nggak pernah yaa telpon saya kalo lagi ga butuh?? Berbagi cerita juga nggak. SMS apalagi. * sigh...* feeling being advantaged... =( |
posted by true blue @ 20:45 |
|
|
|
|