Kadang kita terpaksa berbohong untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kadang kita harus berbohong demi menjaga perasaan orang lain. Di lain kesempatan, tak jarang pula kita terpaksa berbohong demi memberikan kekuatan untuk orang lain. Well, apa pun alasan yang ada di baliknya, yang namanya berbohong, tetap saja berbohong.
Individu yang tumbuh di lingkungan yang menjunjung tinggi kejujuran (baik dalam kata maupun perbuatan) tentunya akan sulit sekali menemui ketenangan bila hati, kata, dan sikap terpaksa (atau dipaksa?) berbohong demi salah satu atau beberapa alasan di atas. Makan bisa jadi tak enak, tidur tak tenang, hati pun dirundung rasa bersalah. Tapi........ kalau memang dilakukan demi kebaikan, saya rasa (mungkin) tidak apa-apa, iya kan?
|
Demi kebaikan.
Demi kebaikan adalah alasan untuk pembenaran atas kesalahan. Demi kebaikan? Bukankah ini sebuah justifikasi masa depan. Sedangkan kamu selalu tak ingin menjustifikasi apa pun. Mungkin setiap kita melakukan sesuatu, selalu didahului dengan analisa dan prediksi. lalu hasilnya, apakah semuanya sesuai dengan rencana/perhitungan kita? Relatif bukan? Kalau semua asumsi kita benar, mungkin kita sudah jadi orang terbaik, terkaya, terhebat dan jadi salah satu pemimpin di dunia.
Alam tidak pernah membohongi kita, tidak peduli dengan baik dan buruk, bencana atau berkah, dipuji atau dimaki, maka keseimbangan tetap terjaga. Kita yang selalu membohongi diri sendiri, menjustifikasi segala sesuatu dengan ukuran kita.
Melakukan kebohongan[kesalahan] demi kebaikan, ibarat membangun rumah di atas pondasi rapuh, lalu berdoa kepada Tuhan untuk menguatkannya.
Demi kebaikan? Kebaikan menurut ukuran siapa?
Menurutku, Tuhan bertindak mengalir dalam keseimbangan. Terkadang kita rasakan sebagai bencana. Menurutmu, apakah Tuhan berpikir “sebaiknya kutunda dulu demi kebaikan” atau “kuturunkan bencana ini sebagai hukuman”
Demi kebaikan? Ini salah satu tipuan iblis terhalus, dan paling sulit di hindari anak manusia.
Iblis ada di hati kita. Kitalah iblis itu, hehehe. Kita selalu tertipu oleh diri sendiri, dan menjauhkan diri dari Tuhan.