Dengan hati tak tentu dan pikiran melayang, ku langkahkan kaki menuju kampusku. Sesampainya di kantin, aku melihatnya. Dan entah kenapa... mulutku seakan diam seribu bahasa. Tak sanggup 'tuk hampiri, bahkan hanya untuk sekedar menyapa. Saat dia di depanku pun..aku masih diam tak bergeming. Mencoba untuk membuat percakapan, tapi ku tak tahu harus berbicara apa. Dia terus memetikkan gitar sambil sesekali melihatku. Ku coba alihkan pandangan...karena tiap ku melihatnya, gemuruh di dada mulai membara dan mataku mulai berlinang. Tiba-tiba saja dia tinggalkan tempat itu. Perasaanku berkata dia agak sedikit kesal karena mungkin merasa ku diamkan (walaupun setelah kutanyakan langsung dia berkata, bahwa dia tak marah..) Dengan mata yang sedikit berlinang, aku tinggalkan pesan di ponselnya. Kemudian meminta temanku 'tuk berikan kepadanya. Setelah itu...dengan berat hati, kutinggalkan kantin dan menuju ke mobilku. Di mobil pun aku berlinang..sambil mencoba beristirahat karena tubuhku sedang tak bisa diajak berkompromi saat ini. Pikiranku terus melayang...sampai akhirnya aku pun tertidur sejenak....
|