I've been hearing this issue for some time and it's been getting on my nerves. Guess what... katanya... akan keluar perda yang melarang pelajar menjadi artis. Alasannya sich (katanya) untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Walaupun masih berada pada tahap pembicaraan, pro & kontra udah bermuculan di masyarakat, terutama di dunia entertainment dan pendidikan.
Setiap orang emang punya alasan dan pendapatnya masing2, tapi saya nggak habis pikir... betapa kurang kerjaannya perda kita. Instead of thinking about how to increase our economic growth, decrease the poverty, or to improve the education system itself, they've decided to sweat the small stuff. Saya bisa ngomong gini karena emang menurut saya ini adalah hal kecil yang dibesar2kan.
Dari hal ini saya menangkap kesan, bahwa perda seakan menganggap para pelajar yang menjadi artis membuat kualitas pendidikan menurun. Menurut saya, ini udah "ngaco" banget. Padahal, nggak sedikit koq artis pelajar kita yang punya prestasi akademis mengagumkan. Apa perda punya bukti nyata senyata2nya, bahwa penurunan kualitas pendidikan adalah hasil dari banyaknya pelajar yang jadi artis? Saya yakin, perda nggak punya bukti statistik yang bisa menunjukkan, bahwa ada hubungan yang kuat antara kedua hal tersebut. Lagipula, sejak kapan sich perda bisa se-enak udelnya ngatur2 hak warganya untuk memperoleh penghasilan? Sejak kapan pula perda punya hak untuk ngatur2 hak warganya untuk memperoleh penghidupan yang layak? Dan kenapa juga hanya "artis" yang dipermasalahkan? Kalo mau adil, larang aja sekalian semua pelajar untuk bekerja. It just doesn't make any sense to me!!
Pernah kepikiran nggak sich kalo mungkin aja para pelajar yang jadi artis itu merupakan tulang punggung keluarga? (dan emang nggak sedikit dari artis pelajar kita yang terjun di dunia entertainment untuk membantu menghidupi keluarganya). Naahh... kalo mereka disuruh brenti jadi artis, emangnya perda mau nge-biaya-in hidup keluarga mereka? Pernah kepikiran juga nggak sich sama perda kalo hal ini akan "mematikan" dunia entertainment, yang eventually akan "mematikan" penghasilan banyak orang yang bekerja di dalamnya? Kalo udah kayaq gitu, bukan ga mungkin angka pengangguran & kemiskinan akan bertambah.
Yang bikin saya nggak habis pikir juga, kenapa masalah penurunan kualitas pendidikan jadi dikait2kan dengan masalah ini? Kalo emang perda mau nyalahin suatu pihak yang bikin kualitas pendidikan jadi menurun, salahin dounk pemerintah yang bolak-balik gonta-ganti kurikulum!! Tiap ganti kabinet, hampir selalu ada pergantian kurikulum. Dan tiap kurikulum yang dirancang pun nggak bisa disebut sebagai kurikulum yang baik. Kalo kayaq gini, koq kesannya jadi nyari "kambing hitam" banget.
So, buat bapak2 & ibu2 yang duduk di perda yth., coba tolong yaa... jangan suka nyari "kambing hitam" dech. Kalo mau mengatasi suatu masalah, lagsung aja ke akar permasalahan. Jangan jadinya malah "nyalahin" pihak yang nggak terkait sama sekali. Kalo emang mau nyari uang, coba bikin perda yang lebih masuk akal lah!
|
Ya ampun... abis UU anti pornografi, sekarang ini?
Menurut gue sih ini usaha pemerintah biar keliatan kalo mereka itu kerja nggak leha2 aja. Tapi sayangnya kerjanya salah fokus...