Be Wise |
Monday, January 16, 2006 |
Pengen ngomongin tentang formalin nich.. Bukan karena lagi rame diomongin, tapi lebih karena dampak-dampak yang diakibatkan pada para penjual bakso.
Peduli ato ngga, mau nggak mau, para penjual bakso adalah "korban" utama dari isu formalin ini. Nyadar nggak sich kalo reaksi masyarakat (yang kalo menurutku berlebihan) bikin hidup mereka susah. Omset mereka menurun. Otomatis, pemasukan untuk kebutuhan hidup sehari-hari juga berkurang. Dan dampaknya adalah pada kemampuan mereka untuk membiayai hidup mereka dan keluarganya.
Pernah ngga sich pada mikirin nasib para penjual bakso kalo kita terlalu takut makan bakso "cuma" karena adanya isu formalin? Aku yakin dech, sebagian petinggi negara & masyarakat ekonomi atas pada nggak mikirin hal yang satu ini (yang mungkin dianggap sepele oleh "mereka"). Oke lah.. (mungkin) nggak semua kayaq gitu.. tapi aku yakin banget, sebagian besar dari mereka bersikap cuek dan nggak peduli. Kenapa? Karena mereka hidupnya enak.. jarang mendapatkan kesusahan dalam hidup.. selalu mendapatkan yang terbaik dari hidup ini.. selalu mendapatkan kemudahan dalam hidup.. dan selalu-selalu yang lainnya. "Kecuekan" mereka ini justru membawa dampak negatif pada para penjual bakso tadi. Nggak usah lah aku sebutin dampak-dampak negatifnya. Aku yakin semua juga udah pada tahu (kecuali, mungkin, "mereka"..)
Dari jaman dulu kita udah sering banget pake mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang menggunakan formalin (tahu, tempe, frozen food, dll.), tapi buktinya sampe sekarang masih pada sehat kan?? (well, at least I am..) Dari kecil, aku suka makan tahu & tempe, dan sampe sekarang aku masih sehat-sehat aja.
Isu formalin ini, kalo aku liat, cuman jadi salah satu dari sekian banyak isu pengalih yang diciptakan pemerintah. Liat dech keadaan Indonesia sekarang, antara terpuruk dan nggak (I'm still trying to be positive). Pendidikan ancur, ekonomi masyarakatnya semrawut (yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah miskin), bencana di mana-mana (and the government seem to be very slow in dealing with it), kemiskinan merajalela, politik debat kusir, dll. (you can name it yourself). Di tengah kebingungan mengatasi berbagai isu sensitif yang ada, dibikin heboh dech masalah formalin dalam bakso. Dalam hal ini, pemerintah sedikit "licik". Mereka tahu banget karakteristik masyarakat Indonesia (yang selalu memperbesar masalah apa pun yang mungkin sebenernya nggak perlu diperbesar).. jadilah kita "kemakan" sama isu formalin ini. Entah siapa yang salah.. pemerintah, yang "licik" & seakan mau "lari" dari tanggung jawab menyelesaikan berbagai masalah yang ada; atau masyarakat, yang mudah "dikelabui" & sukanya exaggerating everything. |
posted by true blue @ 21:41 |
|
|